Bogor – Dalam upaya memperkuat arah strategis institusi dan menjawab tantangan global di bidang farmasi serta pertahanan negara, Fakultas Farmasi Militer (FFM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) periode 2025–2029, secara hibrid bertempat di Kampus Bela Negara Unhan RI. Rabu (30/4).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pakar nasional dari bidang pertahanan, ketahanan kesehatan, pendidikan tinggi farmasi, sains dan teknologi, serta pemangku kepentingan eksternal lainnya dari lembaga farmasi militer, rumah sakit, apotek, industri farmasi, distribusi farmasi, pemerintahan hingga Lurah desa sekitar kampus. Selain itu hadir Pejabat Eselon Unhan RI, Dosen, Tenaga Kependidikan, Alumni S1 FFM Unhan RI (mahasiswa Prodi Apoteker), serta kadet mahasiswa Prodi S1 FFM Unhan RI.
Dekan FFM Unhan RI Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., menyampaikan bahwa VMTS bukan hanya sekadar dokumen administratif, melainkan fondasi utama untuk arah pengembangan institusi yang berkelanjutan. Penyusunan VMTS ini juga memiliki peran strategis dalam mempersiapkan akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker di lingkungan FFM Unhan RI.
Workshop ini merupakan kelanjutan dari workshop penyusunan VMTS dengan pemangku kepentingan internal sebelumnya (11 April 2025) yang juga melibatkan pakar pertahanan dan kesehatan nasional. Pada sesi hari ini, peserta workshop mendapat paparan dari berbagai narasumber diantaranya, Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr (Han), CHRMP., yang memaparkan materi tentang “Visi Pertahanan Negara Berdaya Gentar Kawasan”. Narasumber kedua President of Asian Association of Schools of Pharmacy, Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc.Eng., yang membahas tentang “Tren Pendidikan Farmasi di Asia”. Narasumber ketiga Ketua APTFI, Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si., yang mengulas “Kondisi Pendidikan Farmasi di Indonesia”. Selanjutnya dari Kemenkes RI Dr. Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc., yang memaparkan materi mengenai “Ketahanan Kesehatan Nasional dan Peran Strategis Farmasi”.
Pada kesempatan ini Dekan FFM Unhan RI juga memaparkan draft Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Fakultas Farmasi Militer Unhan RI periode 2025–2029. Setelah itu dilaksanakan sesi diskusi terbuka untuk menerima masukan terhadap rancangan VMTS FFM, melibatkan berbagai tokoh seperti Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksdya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., Prof. Dr. apt. Tiana Milanda (Guru Besar FF Unpad), Ketua Kolegium Farmasi Indonesia (Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari), Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (apt. Noffendri, S.Si.), dan Wakil Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (Dr. apt. Sutriyo, M.Si.).
Dalam semangat kolaboratif dan bela negara, kegiatan ini menandai langkah konkret FFM Unhan RI dalam membangun institusi farmasi militer yang adaptif terhadap disrupsi teknologi, tantangan global, serta isu-isu CBRNE (Chemical, Biological, Radiological, Nuclear, and Explosives).
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat serta cinderamata oleh Dekan FFM Unhan RI kepada narasumber sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi yang telah diberikan.
(Humas Unhan RI)