Bogor – Universitas Pertahanan RI bekerja sama dengan United States Defense Threat Reduction Agency (US-DTRA) menyelenggarakan “Foundational Biosafety and Biosecurity (BS&S) and Biorisk Management (BRM)” Training yang akan dilaksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 23 Juli sampai dengan 24 Juli 2024. Pelatihan dibuka oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA., ASEAN Eng., dan Chair of Centre of Excellence (CoE) for Biosafety and Biosecurity Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., memberi sambutan dan laporan kegiatan training yang akan dilaksanakan. Pelatihan dilaksanakan di Aula Serbaguna lt.2 Auditorium Kampus Unhan RI Sentul, Bogor. Selasa (23/7).
Chair of Centre of Excellence (CoE) for Biosafety and Biosecurity Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., dalam opening speech-nya menyampaikan, hari ini merupakan tonggak penting dalam upaya berkelanjutan untuk memperkuat biosafety dan biosecurity, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Pelatihan ini sangat penting karena menjadi landasan bagi kita untuk membangun kemampuan dalam mengelola risiko biologis secara efektif dan melindungi kesehatan masyarakat.
Ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan hayati sangat beragam dan terus berubah. Mulai dari wabah alami hingga penyalahgunaan agen biologis yang disengaja, sehingga kesiapan dan respons kita harus cepat dan akurat. Program pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi ancaman biologis.
Warek IV Unhan RI juga menyampaikan bahwa, pelatihan ini merupakan upaya dalam mempersiapkan bangsa dan dunia dari ancaman biologis, dengan fokus meningkatkan kesiapan dan respons terhadap risiko yang terus berkembang. Selama dua hari, peserta akan mengikuti kurikulum biosafety dan biosecurity yang dipandu oleh pelatih ahli, untuk mendapatkan wawasan baru dan membangun jaringan profesional. Terima kasih kepada Pusat Unggulan untuk Pertahanan Biologi dan Keamanan Hayati, serta Kementerian Pertahanan atas dukungan dan kolaborasinya dalam menyelenggarakan acara ini.
Representative of BTRP Training Team, Randy Thur menekankan bahwa, dunia tengah menghadapi tantangan serius terkait ancaman biologis, seperti pandemi COVID-19 yang baru-baru ini kita alami, serta risiko dari wabah penyakit alami dan penyalahgunaan patogen berbahaya. Kerja sama internasional, seperti antara Unhan RI dan BTRP, sangat penting untuk memastikan keamanan kesehatan nasional dan global, serta mengurangi risiko ancaman biologis.
Pelatihan ini merupakan implementasi MoU yang signifikan antara Unhan RI dan Biological Threat Reduction Program (BTRP). Ini merupakan kegiatan pelatihan kedual dari banyak upaya kolaboratif yang direncanakan di masa depan. Setelah menyelesaikan kursus pelatihan lanjutan ini, pelatihan selanjutnya yang lebih advanceakan dijadwalkan di Unhan RI sampai akhir tahun ini dan seterusnya. Langkah ini dirancang untuk membangun dan memperluas pengetahuan dengan cara yang sistematis dan berkelanjutan.
Opening Ceremony diakhiri dengan foto bersama dan acara dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan hari pertama.
Pelatihan sesi pertama, yang berjudul “Biosafety and Biosecurity: Applying Practical Methods”, menampilkan dua pembicara utama. Dr. Chris Woolverton menjelaskan “Prinsip dan Proses Plan-Do-Check-Act (PDCA)”, sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk memperbaiki sistem manajemen biosafety dan biosecurity. Sementara itu, Dr. Aroem Naroeni fokus pada “Pelaporan BRM, kebijakan, nilai, dan proses budaya”, menyoroti pentingnya kebijakan dan budaya organisasi dalam memastikan keamanan biologis yang efektif.
Sesi kedua, berjudul “Laboratory Design and Risk Assessment”, menampilkan Dr. Aroem Naroeni yang memimpin dengan topik “Praktik Terbaik Desain Laboratorium [SDL] dan Aktivitas Kelompok”. Diskusi ini mencakup strategi terbaik dalam merancang dan mengelola laboratorium untuk meminimalkan risiko. Dr. Diah Iskandriati juga berkontribusi dengan penilaian risiko biosecurity, memperdalam pemahaman peserta tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi ancaman dalam konteks keamanan biologis.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis peserta dalam menerapkan standar biosafety yang ketat dan merancang lingkungan kerja laboratorium yang aman.
(Humas Unhan RI)